Hidup telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir dan teknologi baru, seperti ponsel, adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam banyak kasus, mereka digunakan secara berlebihan dan mereka bahkan menciptakan kecanduan.
Istilah phubbing mulai populer dalam beberapa tahun terakhir di masyarakat. Ini tidak lebih dari mengabaikan siapa pun di depan kita dan lebih memperhatikan layar ponsel.
Apa itu phubbing
Kata tersebut berasal dari Inggris dan muncul dari penggabungan dua kata seperti put dan snubbing (abaikan). Semakin umum melihat anak-anak, remaja, dan orang dewasa duduk di samping orang lain, dan mengabaikan mereka karena ponsel mereka sendiri. Menyadari jaringan sosial yang berbeda setiap saat menyebabkan tindakan lain terabaikan, seperti mengobrol dan berbicara dengan orang lain.
Phubbing pada anak-anak dan remaja
Sangat normal untuk melihat anak-anak dan remaja benar-benar asyik di depan layar mobil y sepenuhnya menghindari lingkungan mereka. Mereka tidak hanya mengabaikan keluarganya tetapi mereka juga mengabaikan teman-teman mereka sendiri. Anak-anak dan remaja hampir tidak berinteraksi dan lebih suka menghabiskan berjam-jam di depan layar ponsel. Ini jauh lebih serius daripada yang terlihat pada awalnya dan dalam jangka menengah dapat menyebabkan gangguan mental yang signifikan.
Hubungan sosial sangat penting di antara manusia dan mereka tidak dapat digantikan oleh percakapan di WhatsApp. Seiring waktu, kecanduan ini akan menyebabkan keterlambatan perkembangan sosial dan afektif pada anak dan remaja.
Konsekuensi phubbing
Masalah phubbing adalah masalah yang cukup serius untuk dipertimbangkan, mengapa orang tua harus mengambil tindakan terhadap masalah tersebut dan mencegah anak Anda melarikan diri dari dunia nyata berkat ponselnya sendiri.
Ada sederet konsekuensi yang disebabkan oleh phubbing tersebut:
- Menghasilkan kecanduan.
- Dengan tidak membangun hubungan sosial, anak tersebut lebih menarik diri ke dalam dunianya dan menjadi lebih pemalu.
- Prestasi buruk di sekolah.
- Meningkatnya masalah mental tertentu seperti kecemasan atau depresi.
- Mengabaikan komunikasi langsung bahkan dengan keluarga sendiri.
Mengingat hal ini, penting untuk duduk bersama anak-anak dan beri tahu mereka tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan ponsel secara berlebihan. Penting untuk memastikan bahwa anak-anak dapat berbicara dengan tenang tentang perasaan dan emosi mereka. Para ahli menyarankan agar anak-anak meninggalkan ponsel pada sebagian waktu dan mendedikasikannya untuk melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan.
Bagaimana menghindari phubbing
Ada sederet pedoman dan tips untuk diikuti yang dapat membantu anak Anda agar tidak terlalu bergantung pada ponsel. Ingatlah bahwa penting untuk berbicara dengan anak Anda dan coba perkuat ikatan antara keduanya:
- Ada waktu untuk dihabiskan bersama keluarga jadi itu baik selama mereka, anak meninggalkan ponsel di ruangan lain atau mati.
- Orang tua harus bertanggung jawab setiap saat mengatur waktu yang harus ada di depan ponsel.
- Jangan tinggalkan ponsel Anda di atas meja saat makan atau makan malam.
- Selama pekerjaan sekolah, anak tidak boleh membawa ponselnya di kamarnya.
- Dalam kasus tinggal bersama keluarga atau teman, anak tersebut seharusnya tidak diizinkan untuk memiliki ponsel.
- Saat pergi tidur, penting untuk mematikan ponsel dan jangan gunakan sampai keesokan paginya.
Pada akhirnya, phubbing adalah topik yang cukup serius yang harus dihindari orang tua. Anak tidak boleh selalu berada di depan layar smartphone. Komunikasi tatap muka harus didorong setiap saat dan menjalin hubungan sosial.