Stres, musuh kesuburan

tekanan

Kesuburan merupakan elemen penting dan kunci dalam kehidupan banyak pasangan saat ini. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam masyarakat saat ini, stres sudah menjadi faktor yang hadir dalam kehidupan sehari-hari, datang untuk secara langsung mempengaruhi kesuburan tersebut di atas dan mencegah wanita tersebut untuk hamil.

Pada artikel berikut kami akan berbicara dengan Anda secara lebih rinci hubungan antara stres dan kesuburan dan bagaimana stres tersebut dapat mempengaruhi proses yang berkaitan dengan reproduksi manusia.

Hormon stres

Hormon stres tersebut adalah kortisol dan jika kadar hormon ini cukup tinggi maka dapat berdampak langsung dalam proses ovulasi dan pada saat pembuahan. Masalah besarnya adalah masih banyak perempuan yang menolak mengakui bahwa mereka menderita stres dan situasi ini berhubungan langsung dengan rendahnya kesuburan.

Wanita yang mampu mengenali stres tersebut dan menjalani pengobatan khusus untuk menurunkan tingkat stres tersebut, Mereka lebih besar kemungkinannya untuk hamil. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukan oleh profesional yang bersangkutan, seperti psikolog.

Dampak stres terhadap kesuburan

Anda harus mulai dengan mengetahui apa saja isi stres itu. Stres adalah respons alami tubuh terhadap situasi yang dianggap mengancam. Dari sudut pandang fisiologis, stres akan mengaktifkan serangkaian mekanisme hormonal, seperti halnya pelepasan kortisol dan adrenalin, yang akan mempersiapkan tubuh untuk mampu menghadapi situasi stres. Namun, bisa saja stres meningkat, menjadi kronis, dan berdampak serius pada kesehatan dan kesuburan.

Dalam kasus wanita, stres kronis akan mengubah siklus menstruasi dan berdampak negatif pada ovulasi. Berbagai penelitian mampu menunjukkan bahwa wanita yang memiliki tingkat stres tinggi dalam kesehariannya jauh lebih mungkin mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi, yang berdampak langsung pada kesuburan. Di samping itu, Stres juga akan mempengaruhi kualitas telur dan secara signifikan mengurangi peluang keberhasilan dalam proses pembuahan.

Bagi pria, stres kronis akan berdampak negatif dalam kualitas sperma. Berbagai penelitian telah mampu memastikan adanya hubungan langsung antara stres dengan penurunan konsentrasi, motilitas, dan morfologi sperma. Hal ini akan menyebabkan kesulitan pada kemampuan sperma untuk berhasil membuahi sel telur sehingga menimbulkan masalah serius terkait kesuburan.

kesuburan

Mekanisme biologis

Untuk memahami bagaimana stres akan mempengaruhi kesuburan, penting untuk mempelajari mekanisme biologis yang terlibat dalam masalah ini. Stres kronis akan memicu respon peradangan pada tubuh yang pada akhirnya secara langsung mengganggu aktivitas reproduksi. Selain itu, stres juga mempengaruhi langsung ke keseimbangan hormonal, mengubah produksi hormon yang terlibat dalam reproduksi, seperti hormon luteinizing.

Selain itu, stres kronis mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga menyebabkan peningkatan produksi sitokin inflamasi yang mengganggu implantasi embrio di dalam rahim. Hal ini dapat menimbulkan risiko yang tinggi menderita keguguran dan mempersulit konsepsinya sendiri.

Kejadian psikologis

Selain dampak langsung terhadap proses biologis, stres juga dapat memberikan dampak tertentu pada kesehatan mental dan emosional dari orang-orang yang mencoba untuk memiliki bayi. Munculnya ketidaksuburan akan berdampak besar pada tingkat emosi pasangan sehingga menimbulkan perasaan seperti kecemasan atau depresi.


Tekanan untuk hamil akan menyebabkan ketegangan yang besar dalam hubungan, sehingga berdampak negatif pada kualitas hidup dan kebahagiaan pasangan. Jika ini terjadi, penting untuk menghubungi Anda dari seorang profesional yang baik yang mampu memaparkan alat yang diperlukan untuk menangani masalah seperti itu.

infertilitas

Bagaimana mengelola stres

Mengingat stres merupakan musuh kesuburan, maka penting untuk terus dilakukan serangkaian pedoman yang memungkinkan Anda mengelola stres ini:

  • Penting untuk mencari dukungan dari terapis yang baik, yang dapat membantu Anda mengatasi masalah dengan cara terbaik. aspek emosional dari stres berhubungan dengan infertilitas.
  • Latihan fisik dapat membantu mengurangi tingkat stres dalam tubuh dan meningkatkan mood dan kesejahteraan.
  • Dianjurkan untuk rutin berlatih teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam. Teknik-teknik ini sempurna untuk mengurangi tingkat stres sehari-hari.
  • Dianjurkan menetapkan batasan yang jelas dan mengetahui bagaimana mengatakan tidak pada saat yang tepat untuk mencegah munculnya stres yang ditakuti.
  • Ada baiknya meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang membuat Anda melupakan stres dan membantu Anda meraih prestasi kebahagiaan tertentu dan kesejahteraan umum. Aktivitas semacam ini membantu Anda memutuskan hubungan dan bersantai.

Singkatnya, tidak ada keraguan dan telah dibuktikan oleh berbagai penelitian bahwa stres akan berdampak langsung pada bidang kesuburan. Kejadian ini juga berdampak sama kepada pria dan wanita. Memahami dampak stres terhadap proses biologis dan psikologis di bidang reproduksi sangat penting untuk mengatasi tantangan infertilitas dengan cara terbaik. Sangat disarankan untuk melakukan segala kemungkinan untuk mengelola stres, karena dengan cara ini kemungkinan untuk hamil dan mencapai kesejahteraan yang telah lama ditunggu-tunggu akan meningkat.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

*

*

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.